Japandi adalah gaya desain yang memadukan kesederhanaan dan ketenangan khas Jepang dengan kehangatan dan kenyamanan ala Skandinavia. Dari Jepang, Japandi membawa filosofi wabi-sabi yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan alami, sementara dari Skandinavia diambil konsep hygge yang menekankan rasa nyaman dan damai dalam kehidupan sehari-hari.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5213232/original/041884800_1746682340-ChatGPT_Image_8_Mei_2025__12.28.48.jpg)
Sumber: Liputan6.com
Ciri khas Japandi terlihat pada penggunaan palet warna netral seperti putih, krem, abu-abu, dan cokelat muda. Material alami seperti kayu, batu, bambu, dan linen menjadi elemen utama, dipadukan dengan bentuk yang sederhana dan fungsional tanpa ornamen berlebihan. Sentuhan tanaman hijau dan pencahayaan alami yang maksimal semakin memperkuat karakter gaya ini.
Dalam renovasi fasad rumah, prinsip Japandi dapat diterapkan melalui pemilihan material yang tepat, seperti kombinasi kayu alami dan cat netral, ditambah aksen batu alam atau roster sederhana. Bentuk fasad sebaiknya mengutamakan garis tegas dan proporsi yang rapi, menghindari detail rumit agar tetap minimalis namun elegan.
Kombinasi warna putih tulang, abu muda, dan cokelat kayu dengan finishing matte atau semi-matte mampu menciptakan kesan lembut dan hangat. Pencahayaan eksterior menggunakan lampu dinding minimalis berwarna warm white akan menambah keindahan di malam hari. Tanaman bambu, pakis, atau tanaman tropis dengan bentuk sederhana dapat diletakkan di teras atau dinding vertikal untuk menghadirkan nuansa alami.
Japandi sangat cocok diterapkan di Indonesia karena material alami mudah didapat dan konsep pencahayaan serta ventilasi alami selaras dengan iklim tropis. Gaya ini fleksibel untuk rumah kecil maupun besar, memberi tampilan yang elegan, hangat, dan abadi. Renovasi fasad rumah dengan Japandi bukan sekadar tren, melainkan investasi estetika jangka panjang yang menghadirkan harmoni antara keindahan dan fungsi.